Kamis, 13 Oktober 2011

Bersama Kafirin Tega Merusak Iman dan Akhlaq Ummat Islam

Khutbah Jum’at
Oleh Hartono Ahmad Jaiz
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. يَا أَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قَالَ تَعَالَى: يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. قَالَ تَعَالَى: يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَآءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِيْ تَسَآءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا. يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا.
أَمَّا بَعْدُ؛ فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللهَ، وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَّرَ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ.

Jama’ah Jum’ah rahimakumullah, marilah kita bersyukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah berkenan memberikan berbagai keni’matan bahkan hidayah kepada kita.
Shalawat dan salam semoga Allah tetapkan untuk Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, keluarganya, para sahabatnya, dan para pengikutnya yang setia dengan baik sampai akhir zaman.
Jama’ah Jum’ah rahimakumullah, mari kita senantiasa bertaqwa kepada Allah dengan sebenar-benar taqwa, menjalani perintah-perintah Allah sekuat kemampuan kita, dan menjauhi larangan-laranganNya.
Jama’ah Jum’ah rahimakumullah, dalam kesempatan yang mulia ini akan kami kemukakan tentang adanya gejala bersama kafirin tega merusak iman dan akhlaq Ummat Islam. Di antaranya adalah dengan setia kepada kafirin lalu maju bersama mereka menggarap Ummat Islam. Padahal banyak ayat yang telah memperingatkan dengan tegas.
Allah Ta’ala berfirman:
وَلَنْ تَرْضَى عَنْكَ الْيَهُودُ وَلَا النَّصَارَى حَتَّى تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ قُلْ إِنَّ هُدَى اللَّهِ هُوَ الْهُدَى وَلَئِنِ اتَّبَعْتَ أَهْوَاءَهُمْ بَعْدَ الَّذِي جَاءَكَ مِنَ الْعِلْمِ مَا لَكَ مِنَ اللَّهِ مِنْ وَلِيٍّ وَلَا نَصِيرٍ (120)
120. Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)”. Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu. (QS Al-Baqarah: 120).
Syaikh Al-Jazaairi dalam tafsirnya Aisarut Tafaasir menjelaskan, Allah Ta’ala mengabari Rasul-Nya dan umatnya, bahwa Yahudi dan Nasrani tidak akan rela padanya sehingga mengikuti agama mereka yang batil yaitu agama Yahudi dan Nasrani. Dalam hal ini dilarang mengikuti mereka kemudian diperintahkan untuk mengabari mereka bahwa petunjuk itu hanyalah petunjuk Allah yaitu agama Islam, bukan agama Yahudi dan bukan Nasrani, karena keduanya adalah bid’ah (ciptaan baru) dari buatan pengusung-pengusung hawa nafsu dan rakus materi.
Hidayah dari ayat ini:
  1. Orang Muslim tidak mendapatkan kerelaan Yahudi dan Nasrani kecuali dengan kafir terhadap Islam dan mengikuti agama mereka yang batil. Ini adalah sesuatu yang tidak ada pada orang muslim selamanya, oleh karena itu maka mencari ridhonya Yahudi dan Nasrani itu diharamkan dan tidak dihalalkan selamanya.
  2. Tidak ada agama yang benar kecuali Islam maka tidak boleh menoleh kepada selainnya sama sekali.
  3. Siapa yang setia kepada Yahudi dan Nasrani dengan mengikuti mereka atas kebatilan mereka maka menghilangkan kecintaan Allah Ta’ala dan menjadikan haramnya pertolongan Allah. (Al-Jazaairi, Aisaru Tafaasir dalam menjelaskan ayat 120 Al-Baqarah).
Selain itu ada ayat yang melarang setia kepada mereka.
] يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا لاَ تَتَّخِذُوا الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى أَوْلِيَاءَ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ وَمَنْ يَتَوَلَّهُمْ مِنْكُمْ فَإِنَّهُ مِنْهُمْ إِنَّ اللَّهَ لاَ يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ[
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pem impin-pemimpin(mu); sebagian mereka adalah pemimpin sebagian yang lain. Barang siapa diantara kamu mengambil mereka sebagai pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zhalim.” (Al-Maidah: 51)
وَمَنْ يَتَوَلَّهُمْ مِنْكُمْ فَإِنَّهُ مِنْهُمْ
Barang siapa diantara kamu mengambil mereka sebagai pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. (Al-Maidah: 51)
Karena konsekwensi kesetiaan kepada mereka (Yahudi dan Nasrani)  itu akan menjadikan perang terhadap Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang mukmin. Dengan demikian pasti akan menjadi bagian dari mereka. (Al-Jazaairi dalam tafsirnya, Aisarut tafaasiir juz 1 halaman 356).
Kesetiaan terhadap mereka itu termasuk pula dalam larangan setia kepada orang kafir pada umumnya. Ada keterangan yang cukup jelas dari Syaikh Shalih bin Fauzan Al-Fauszan,  dalam bab مظاهر موالاة الكفار Madhaahiru Muwaalatil Kuffaar – gejala-gejala setia kepada orang-orang kafir di antaranya dalam poin berikut ini.
Termasuk gejala setia kepada orang kafir adalah meminta bantuan kepada kaum kafir, mempercayakan urusan kepada mereka, memberikan kekuasaan kepada mereka agar menduduki jabatan yang di dalamnya ada banyak perkara yang menyangkut urusan kaum muslimin, serta menjadikan mereka sebagai kawan terdekat dan teman dalam bermusyawarah.
Allah Ta’ala berfirman:

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا لَا تَتَّخِذُوا بِطَانَةً مِنْ دُونِكُمْ لَا يَأْلُونَكُمْ خَبَالًا وَدُّوا مَا عَنِتُّمْ قَدْ بَدَتِ الْبَغْضَاءُ مِنْ أَفْوَاهِهِمْ وَمَا تُخْفِي صُدُورُهُمْ أَكْبَرُ قَدْ بَيَّنَّا لَكُمُ الْآيَاتِ إِنْ كُنْتُمْ تَعْقِلُونَ(118).
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi teman kepercayaanmu orang-orang yang di luar kalanganmu (karena) mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudharatan bagimu. Mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu. Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka lebih besar lagi. Sungguh telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu memahaminya.
هَا أَنْتُمْ أُولَاءِ تُحِبُّونَهُمْ وَلَا يُحِبُّونَكُمْ وَتُؤْمِنُونَ بِالْكِتَابِ كُلِّهِ وَإِذَا لَقُوكُمْ قَالُوا ءَامَنَّا وَإِذَا خَلَوْا عَضُّوا عَلَيْكُمُ الْأَنَامِلَ مِنَ الْغَيْظِ قُلْ مُوتُوا بِغَيْظِكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ بِذَاتِ الصُّدُورِ(119).
Beginilah kamu, kamu menyukai mereka, padahal mereka tidak menyukai kamu, dan kamu beriman kepada kitab-kitab semuanya. Apabila mereka menjumpai kamu, mereka berkata: “Kami beriman”; dan apabila mereka menyendiri, mereka menggigit ujung jari lantaran marah bercampur benci terhadap kamu. Katakanlah (kepada mereka): “Matilah kamu karena kemarahanmu itu”. Sesungguhnya Allah mengetahui segala isi hati.
إِنْ تَمْسَسْكُمْ حَسَنَةٌ تَسُؤْهُمْ وَإِنْ تُصِبْكُمْ سَيِّئَةٌ يَفْرَحُوا بِهَا وَإِنْ تَصْبِرُوا وَتَتَّقُوا لَا يَضُرُّكُمْ كَيْدُهُمْ شَيْئًا إِنَّ اللَّهَ بِمَا يَعْمَلُونَ مُحِيطٌ(120).
Jika kamu memperoleh kebaikan, niscaya mereka bersedih hati, tetapi jika kamu mendapat bencana, mereka bergembira karenanya. Jika kamu bersabar dan bertakwa, niscaya tipu daya mereka sedikitpun tidak mendatangkan kemudharatan kepadamu. Sesungguhnya Allah mengetahui segala apa yang mereka kerjakan. (QS Ali Imran: 118-120).
Ayat-ayat yang mulia ini mengungkapkan hakekat kaum kafir dan apa yang mereka sembunyikan dari kaum muslimin yang berupa kebencian dan siasat untuk melawan kaum muslimin seperti tipu daya dan pengkhianatan. Dan ayat ini juga mengungkapkan tentang kesenangan mereka bila kaum muslimin mendapat musibah. Dengan berbagai cara mengganggu ummat Islam. Bahkan kaum kuffar tersebut memanfaatkan kepercayaan ummat Islam kepada mereka dengan menyusun rencana untuk memojokkan dan membahayakan ummat Islam.
وَرَوَى الْإِمَامُ أَحْمَد بِإِسْنَادٍ صَحِيحٍ عَنْ أَبِي مُوسَى قَالَ : قُلْت لِعُمَرِ : إنَّ لِي كَاتِبًا نَصْرَانِيًّا قَالَ : ما لَك قَاتَلَك اللَّهُ أَمَا سَمِعْت اللَّهَ تَعَالَى يَقُولُ : { يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى أَوْلِيَاءَ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ } أَلَا اتَّخَذْت حَنِيفِيًّا قَالَ : قُلْت : يَا أَمِيرَ الْمُؤْمِنِينَ لِي كِتَابَتُهُ وَلَهُ دِينُهُ قَالَ : لَا أُكْرِمُهُمْ إذْ أَهَانَهُمْ اللَّهُ وَلَا أُعِزُّهُمْ إذْ أَذَلَّهُمْ اللَّهُ وَلَا أُدْنِيهِمْ إذْ أَقْصَاهُمْ اللَّهُ
Imam Ahmad telah meriwayatkan dengan sanad yang shahih dari Abu Musa Al-Asy’ari radhiyallahu anhu, dia berkata kepada ‘Umar radhiyallahu anhu: ’Saya memiliki sekretaris yang beragama Nashrani’. ‘Umar berkata: ’Mengapa kamu berbuat demikian? Celakalah engkau. Tidakkah engkau mendengar Allah Ta’ala berfirman:
{يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ لاَ تَتَّخِذُواْ الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى أَوْلِيَاء بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاء بَعْضٍ …} (51) سورة المائدة.
“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nashrani menjadi pemimpin-pemimpinmu, sebagian mereka adalah pemimpin bagi sebagian yang lain…” (QS. Al-Ma’idah: 51).
Kenapa tidak engkau ambil seorang muslim sebagai sekretarismu? Abu Musa menjawab:’Wahai amirul mukminin, saya butuhkan tulisannya dan urusan agama terserah dia’. Umar berkata:
لَا أُكْرِمُهُمْ إذْ أَهَانَهُمْ اللَّهُ وَلَا أُعِزُّهُمْ إذْ أَذَلَّهُمْ اللَّهُ وَلَا أُدْنِيهِمْ إذْ أَقْصَاهُمْ اللَّهُ
’Saya tidak akan memuliakan mereka karena Allah telah menghinakan mereka, saya tidak akan mengangkat derajat mereka karena Allah telah merendahkan mereka dan saya tidak akan mendekati mereka karena Allah telah menjauhkan mereka’.
Imam Ahmad dan Muslim meriwayatkan:
عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَرَجَ إِلَى بَدْرٍ حَتَّى إِذَا كَانَ بِحَرَّةِ الْوَبَرَةِ لَحِقَهُ رَجُلٌ مِنَ الْمُشْرِكِينَ يَذْكُرُ مِنْهُ جُرْأَةً وَنَجْدَةً فَقَالَ لَهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَلَسْتَ تُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ قَالَ لَا قَالَ ارْجِعْ فَلَنْ أَسْتَعِينَ بِمُشْرِكٍ. (مسلم)
Bahwasannya Nabi shalallahu ‘alaihi wa salam keluar menuju Badar. Tiba-tiba seseorang dari kaum musyrikin menguntitnya dan berhasil menyusul beliau ketika sampai di Harrat alwabarah, lalu dia berkata: ’Sesungguhnya aku ingin mengikuti kamu dan aku rela berkorban untuk kamu’. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ”Beriman kah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya?”, dia berkata:’Tidak’. Beliau bersabda:
ارْجِعْ فَلَنْ أَسْتَعِينَ بِمُشْرِكٍ.
”Kembalilah, karena saya tidak akan meminta pertolongan kepada orang musyrik”.  (HR Ahmad dan Muslim)
Demikianlah sebagian penjelasan Syaikh Shalih bin Fauzan Al-Fauzan, ulama terkemuka sekarang ini, abad ini, dalam bab مظاهر موالاة الكفار Madhaahiru Muwaalatil Kuffaar – gejala-gejala setia kepada orang-orang kafir—dalam buku:
الإرشاد إلى صحيح الاعتقاد والرد على أهل الشرك والإلحاد
Al-Irsyadu isla shahiihil I’tiqaad warraddi ‘alaa ahlis syirki wal ilhaad. (lihat http://nahimunkar.com/mengaku-muslim-tapi-setia-kepada-kafirin/).
Jama’ah Jum’ah rahimakumullah, dalam kenyataan, banyak bahaya-bahaya yang disasarkan kepada Ummat Islam dengan aneka perusakan, baik segi aqidah keimanan maupun akhlaq dalam kehidupan. Padahal manusia ini kalau sudah dirusak imannya dan akhlaqnya, maka sudah habis semuanya tiada tersisa lagi nilai manusianya, tidak lebih dari binatang bahkan lebih sesat.  Saking gencarnya perusakan iman dan akhlaq itu, sampai Ummat Islam yang masih umur anak-anak pun sudah diserang bibit-bibit iman dan akhlaqnya. Sehingga bukan hanya yang sudah berumur remaja, masih anak-anak pun sudah mulai dirusak. Insya Allah nanti akan dicontohkan.
Ada beberapa contoh perusakan.
  1. Merusak aqidah, dari tauhid dihancurkan menjadi kemusyrikan dan kekafiran. Contonya adalah faham pluralism agama atau wihdatul adyan, menyamakan semua agama. Itu di antaranya dari Kristen. "Semua agama sejajar di mata Kebenaran Yang Tunggal" (Ini dari konsepsi orang Nasrani, John Harwood Hick dalam bukunya God and the Universe of Faiths (1973) yang hakekatnya merupakan pemurtadan tapi  justru dicekokkan di perguruan-perguruan tinggi Islam di Indonesia: UIN, IAIN, STAIN, STAIS dan semacamnya. Lihat buku Hartono Ahmad Jaiz, Ada Pemurtadan di IAIN, Pustaka Al-Kautsar Jakarta 2005). Namun ternyata ada juga dukungan dari tokoh Islam. Contohnya ini:
Dalam buku Menuju Dialog Teologis Kristen-Islam yang ditulis oleh Bambang Noorsena, ternyata Said Aqiel Siradj memberikan kata penutup yang sangat berbahaya dan menyesatkan, bunyinya:
“Dari ketiga macam tauhid di atas (tauhid al-rububiyyah, tauhid al-uluhiyyah dan tauhid asma’ wa shifat), maka tauhid Kanisah Ortodox Syria tidak memiliki perbedaan yang berarti dengan Islam. Secara al-rububiyyah, Kristen Ortodox Syria jelas mengakui bahwa Allah adalah Tuhan sekalian alam yang wajib disembah. Secara al-uluhiyyah, ia juga mengikrarkan Laa ilaaha illallah: “Tiada tuhan (ilah) selain Allah”, sebagai ungkapan ketauhidannya. Sementara dari sisi tauhid sifat dan asma Allah, secara substansial tidak jauh berbeda. Hanya ada perbedaan sedikit tentang sifat dan asma Allah tersebut.” (hal 165).
Pernyataan Said Aqiel Siradj itu sudah sangat dan terlalu jauh penyimpangannya dari akidah Islam.Dengan menyamakan tauhid Islam dan Kristen, (berarti sama dengan) secara langsung dia berfaham bahwa Islam dan Kristen itu sama-sama syirik kepada Allah SWT. Karena pada halaman 167 buku tersebut, dicantumkan dengan jelas Qanun Al Iman Al Muqaddas (Pengakuan atau syahadat Iman) Kristen Ortodoks Syria dalam bahasa Arab berdampingan dengan bahasa Aram:
“Qaanuun al-iimaan al-muqaddas: Nu’min birobbin waahidin ‘Iisaa al-Masiih ibnullaahil-waahidi, al-mauluudu minal aabi qabla kullid-duhuur, nuurun min nuurin, ilaahun haqq min ilaahin haqq, mauluudin ghoiru makhluuqin, waahidun ma’al-aabi fid-dzaati, alladzii bihi kaana kullu syai-in, haadzal-ladzii min ajlina nahnul-basyar, wamin ajli kholaashinaa, nazala minas-samaa’…wa min maryam al adzraa al bathuul, waalidatul ilah…”
(Dan  kami beriman kepada satu-satunya Tuhan (Rabb) yaitu Isa al-Masih (Yesus Kristus) Putra Allah Yang Tunggal, yang dilahirkan dari Bapa sebelum segala abad, Terang dari sumber Terang, (firman) Allah yang keluar dari (Wujud) Allah, dilahirkan dan bukan diciptakan, yang satu dengan Allah dalam Dzat-Nya yang Esa, yang melalui-Nya segala sesuatu diciptakan. Untuk kita manusia dan demi keselamatan kita, telah nuzul dari surga… dan dari perawan Maryam yang suci, ibunya Tuhan (walidatul ilah).
Umat Kristen yang beriman bahwa satu-satunya rabb (tuhan) adalah Yesus Kristus, dikatakan masih sama tauhidnya dengan Islam?? Kemudian doktrin bahwa Maryam adalah ibunya Tuhan (walidatul ilah) dikatakan substansinya sama dengan Islam?? Subhanallahi ‘amma yashifuun. Kami berlindung kepada Allah dari apa yang mereka sifatkan.
Dengan pemikiran seperti itu, maka sesungguhnya “teologi” KH Said Aqiel Siradj lebih Kristen daripada para pendeta dan teolog Kristiani. Jika masih merasa sebagai umat Islam, maka seharusnya dia bertobat kepada Allah saat ini juga, sebelum terlambat. Karena ucapan itu bisa menggugurkan keislamannya, dan sangat kontradiktif dengan ayat-ayat Ilahi berikut ini:
اتَّخَذُوا أَحْبَارَهُمْ وَرُهْبَانَهُمْ أَرْبَابًا مِنْ دُونِ اللَّهِ وَالْمَسِيحَ ابْنَ مَرْيَمَ وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا إِلَهًا وَاحِدًا لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ سُبْحَانَهُ عَمَّا يُشْرِكُونَ(31).
Mereka menjadikan orang-orang alimnya, dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan selain Allah, dan (juga mereka mempertuhankan) Al Masih putera Maryam; padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan. (QS At-Taubah: 31).
وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَبِذِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينِ وَالْجَارِ ذِي الْقُرْبَى وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْبِ وَابْنِ السَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالًا فَخُورًا(36)
Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri, (QS An-Nisaa’: 36).
(Majalah Bidik, Edisi Perdana, Th I, januari 2003, halaman 42, 43, dan 46).
2.       Merusak aqidah Ummat Islam dengan menghalalkan segala cara. Banyak kita dengar cara-cara pemurtadan di mana-mana. Ada yang dengan cara memalsu tanda tangan Ummat Islam ketika mereka mau mendirikan gereja, kemudian divonis bersalah oleh pengadilan. Namun anehnya, dari kelompok yang mengaku Islam hanya saja biasanya dikenal membela keyakinan kafirin ternyata secara demonstrative justru membela pihak yang menggencarkan pemurtadan ketika mau mendirikan gereja dengan memalsu tanda tangan ummat Islam itu. Dan ada pula yang dengan cara sangat menjijikkan yaitu penghamilan terhadap gadis muslim lalu diseret untuk dimurtadkan. Lihat artikel Program KB dan Kristenisasi Mengurangi Jumlah Ummat Islam
(http://nahimunkar.com/program-kb-dan-kristenisasi-mengurangi-jumlah-ummat-islam/)
Sampai yang masih berumur anak-anak pun Ummat Islam ini dirusak oleh pihak kafirin. Sebuah situs Islam menyoroti tentang tayangan film kartun untuk anak-anak yang digencarkan dari Amerika dan lainnya. Di antaranya di Amerika sendiri mengakibatkan moralnya sangat bejat akibat sejak dini telah dicekoki tontonan yang menggoncang syahwat. Di samping itu film kartun pun untuk pemurtadan pula.
Bagi orang-orang kafir, ciuman dianggap sebagai sesuatu yang manis (cute). Bukan dianggap sebagai pendekatan zina yang diharamkan oleh Islam. Tak heran jika bukan hanya zina yang merajalela, tapi juga perkosaan. Di Amerika, 1 dari 3 wanita pernah diperkosa selama hidupnya (menurut statistic Ohio University 2009). Setiap menit, lebih dari 1 wanita diperkosa di sana. Itulah akibat berbagai tayangan yang membangkitkan birahi ditayangkan dari mulai usia dini.
Jadi waspadailah tontonan film untuk anak-anak anda. Meski pun itu katanya hanya film “Anak-anak” atau pun film “Kartun.” Karena bagaimana pun juga standar etika/kesopanan mereka yang membuat film tersebut beda dengan kita.
Bahkan film-film kartun seperti “Barney” pun yang tidak ada adegan seksnya, bukan berarti tidak merusak anak-anak kita. Meski sebagian besar tayangannya cukup bagus, tapi ada pula film “Barney” yang bisa merusak aqidah anak-anak kita. Terutama film dengan tema/judul Hari Natal atau Christmas.
Mungkin kita menganggap remeh hal itu, tapi bagi Allah, syirik itu adalah dosa terbesar yang tidak terampuni:
إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا بَعِيدًا  [النساء/116]
“Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan dia mengampuni dosa yang selain syirik bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya.” [An Nisaa’:116]
Demikian sorotan sebuah situs Islam.
Dari ayat-ayat Al-Qur’an maupun kenyataan di masyarakat telah terbukti betapa bahayanya segala tipu daya yang dilancarkan untuk merusak iman dan akhlaq Ummat Islam. Allah Ta’ala telah wanti-wanti:
وَلَا يَزَالُونَ يُقَاتِلُونَكُمْ حَتَّى يَرُدُّوكُمْ عَنْ دِينِكُمْ إِنِ اسْتَطَاعُوا وَمَنْ يَرْتَدِدْ مِنْكُمْ عَنْ دِينِهِ فَيَمُتْ وَهُوَ كَافِرٌ فَأُولَئِكَ حَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ فِي الدُّنْيَا وَالْآَخِرَةِ وَأُولَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ  [البقرة/217]
Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup. Barangsiapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya. (QS Al-Baqarah: 217).
Sudah jelas bahayanya sebegitu besar, namun betapa mengherankannya ketika ada yang bergembira ria karena dipercaya dan didanai oleh pihak kafirin untuk menggarap Ummat Islam. Ada yang bergerak lewat jalur pendidikan terutama pendidikan tinggi Islam, ada pula yang di jalur kumpulan-kumulan Ummat Islam, bahkan ada yang dari jalur yang mengaku bahwa merekalah Ahlus Sunnah wal Jama’ah. Padahal jelas tidak ada sunnah yang seperti itu.
Sekali lagi, kalau manusia ini telah dirusak imannya dan akhlaqnya, maka tidak ada lagi nilai manusianya, bahkan lebih sesat dibanding binatang. Namun kenapa mereka tega bersama orang kafir untuk merusak iman dan akhlaq Ummat Islam?
Setelah kita mencermati ayat-ayat Al-Qur’an dan kenyataan dalam praktek kafirin yang mengancam Ummat Islam, maka sangat terasa sekali benarnya firman Allah Ta’ala:
وَمَنْ يَتَوَلَّهُمْ مِنْكُمْ فَإِنَّهُ مِنْهُمْ
Barang siapa diantara kamu mengambil mereka sebagai pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. (Al-Maidah: 51)
Karena konsekwensi kesetiaan kepada mereka (Yahudi dan Nasrani)  itu akan menjadikan perang terhadap Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang mukmin. Dengan demikian pasti akan menjadi bagian dari mereka. (Al-Jazaairi dalam tafsirnya, Aisarut tafaasiir juz 1 halaman 356).
Semoga Allah Ta’ala melindungi Ummat Islam dari aneka bahaya yang mengancam iman dan akhlaq ummat ini. Dan semoga keluarga kita diselamtkan, jangan sampai ikut-ikutan kepada orang-orang yang memalukan baik di dunia maupun di akherat, yakni menjual agamanya kepada orang kafir untuk sekadar meni’mati kehidupan dunia yang fana’ ini. Hanya kepada Allah lah kami menyembah, dan hanya kepada-Nya kami minta pertolongan.  Semoga iman, taqwa,  dan akhlaq Ummat Islam ini dijaga dari bahaya perusak-perusak yang jahat lagi tega itu. Amien ya Rabbal ‘alamien.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرّحِيْمِ .
Khutbah Kedua
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا. قَالَ تَعَالَى: يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. قَالَ تَعَالَى: {وَمَن يَتَّقِ اللهَ يَجْعَل لَّهُ مَخْرَجًا} وَقَالَ: {وَمَن يَتَّقِ اللهَ يُكَفِّرْ عَنْهُ سَيِّئَاتِهِ وَيُعْظِمْ لَهُ أَجْرًا}
ثُمَّ اعْلَمُوْا فَإِنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِالصَّلاَةِ وَالسَّلاَمِ عَلَى رَسُوْلِهِ فَقَالَ: {إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا}.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ. اَللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ باَطِلاً وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
وَصَلَّى اللهُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ. وَأَقِمِ الصَّلاَةَ.
(nahimunkar.com)

co-pas :
http://nahimunkar.com/bersama-kafirin-tega-merusak-iman-dan-akhlaq-ummat-islam/

Kamis, 29 September 2011

Perampokan Kekayaan Negara di Siang Bolong

Perampokan kekayaan negara dilakukan secara berjamaah, hasil kolusi antara penguasa dan pengusaha. Mulai dari korupsi APBN, perampokan Sumber Daya Alam hingga pengemplangan pajak oleh perusahaan-perusahaan (asing) kelas kakap.
Percayakah anda jika dikatakan bahwa sepertiga dana APBN ternyata dikorupsi?. Percaya tidak percaya, itulah faktanya. Sepertiga dari total dana APBN 2011 sebesar Rp 1.230 triliun diduga dikorupsi pejabat pemerintah. Pendapat ini dilontarkan mantan Menteri Keuangan, Fuad Bawazier, dalam diskusi Pengawasan Transfer dan Alokasi Anggaran dari Pusat ke Daerah di gedung DPD, Jakarta, pertengahan Juli lalu.
Menurut Fuad, nilai dana transfer daerah berdasarkan Undang-Undang (UU) APBN 2011 mencapai Rp 334,322 triliun. Perinciannya, dana bagi hasil (DBH) Rp 83,558 triliun, dana alokasi umum (DAU) Rp 225,532 triliun, dan dana alokasi khusus (DAK) 25,232 triliun. “Angka ini hampir separuh dikorupsi, belum lagi dana untuk pemerintah pusat. Jadi, saya nilai sepertiga yang dikorupsi,” jelas Ketua DPP Partai Hanura itu.
Sementara Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon menegaskan, selama ini APBN menjadi sumber perburuan rente dan bahkan mungkin juga menjadi sumber dari segala sumber korupsi yang terjadi di Indonesia.
Celah dan Modus Korupsi APBN
Direktur Indonesia Budget Centre (IBC) Roy Salam, pada jumpa pers Koalisi Antimafia Anggaran, Ahad (21/8/2011), di Jakarta, mengatakan, praktik kejahatan anggaran yang diduga melibatkan wakil rakyat itu sudah menjadi rahasia umum. Ada enam celah korupsi yang ditemukan Koalisi Antimafia Anggaran, di antaranya bertambahnya kekuasaan DPR dalam penganggaran, tidak transparan dalam penyusunan anggaran, memunculkan alokasi di luar aturan keuangan negara, tidak ada rapat dengar pendapat dengan masyarakat saat penentuan anggaran, ketimpangan antara rencana alokasi dan kebutuhan daerah, serta praktik ‘memancing uang dengan uang.
Kasus korupsi wisma atlet SEA Games di Palembang, yang melibatkan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Nazaruddin, hanyalah puncak gunung es korupsi dana APBN oleh eksekutif maupun legislatif. Beragam modus operasi dilakukan dalam kongkalikong anggota legislatif, eksekutif dan perusahaan (pengusaha) untuk memenangkan proyek APBN juga APBD tersebut, dari sekadar uang rokok, marketing fee, hingga Kerjasama Operasi (KSO) abal-abal.
Setidaknya ada tiga modus operasi korupsi uang APBN. Pertama, pemenang proyek sudah ditentukan di depan sebagai kesepakatan antara birokrat pimpinan proyek, panitia lelang dan atasannya. Kedua, kontraktor lainnya hanya sebagai penggembira, mengumpulkan dokumen tender dan memasukkan harga penawaran yang sudah diatur sebelumnya. Ketiga, kontraktor harus patuh terhadap praktik kolutif itu, bagi yang tidak patuh terhadap cara main tersebut, dengan satu dan lain cara tetap akan dikalahkan dalam proses tender pekerjaan itu. Ada juga hukuman tambahan, bila tetap bandel dijadikan bulan-bulanan oleh panitia lelang dan akan selalu kalah dalam prakualifikasi.
Perampokan SDA
Kekayaan alam Indonesia sejatinya sangatlah melimpah. Anehnya, kekayaan itu tidak pernah dirasakan secara maksimal dan merata oleh seluruh rakyat Indonesia. Kekayaan itu malah dikeruk perusahaan-perusahaan multinasional/asing. Sumber Daya Alam (SDA) bumi Indonesia ‘dijarah’ di siang bolong. PT. Freeport Indonesia, ExxonMobil, Chevron, dan Newmont adalah sedikit di antara perusahaan asing yang sukses mengeruk kekayaan alam Indonesia.
PT. Freeport Indonesia (PTFI) adalah perusahaan emas terbesar di dunia versi majalah pertambangan, Mining International. PTFI terus bercokol di bumi Papua sebagai hasil dari Kontrak Karya (KK) yang ditandatangani Mentamben Ginandjar Kartasasmita pada 1996. Perusahaan yang saham mayoritasnya dimiliki Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc itu  bakal menguasai pertambangan di Papua sampai dengan 2041.
PTFI telah melakukan eksplorasi di dua tempat di Papua, masing-masing tambang Erstberg (dari 1967) dan tambang Grasberg (sejak 1988), di kawasan Tembaga Pura, Mimika, Provinsi Papua. Penghasilan PTFI mencapai US$ 2,16 miliar per tahunnya. Dari angka sebesar itu, menurut Hasil Audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) 2009, dividen yang diberikan kepada Pemerintah Indonesia hanya Rp. 2,08 triliun. Ini berarti Freeport McMoran sebagai induk dari PTFI (pemegang 90,64%) mendapat deviden  yang jauh lebih besar, sekitar Rp. 20 Triliun. Kekayaan ini diangkut ke Amerika Serikat, sementara rakyat Papua tetap hidup menderita.
Perusahaan AS, PT. ExxonMobil, juga turut menikmati kekayaan alam Indonesia. ExxonMobil mengoperasikan Lapangan Arun di Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam sebagai Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) bagi Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas (BPMIGAS). Exxon Mobil juga memegang 45 persen dari total saham partisipasi Blok Cepu dan berperan sebagai operator mewakili para Kontraktor. Penguasaan blok Cepu akan berlangsung sampai tahun 2036. Pada 2008, Exxon Mobil meraup keuntungan Rp. 444.7 triliun atau Rp. 1, 2 trilun per hari. Luar biasa!!
Chevron Corp merupakan salah satu pemain minyak, pertambangan dan energi terbesar dunia asal Amerika Serikat. Selain di bisnis minyak, Cevron juga bergerak di sektor pertambangan, pembangkit, petrokimia dan energi. Di Indonesia, Chevron juga mengelola sejumlah ladang minyak dan gas melalui PT Chevron Pacific Indonesia. Salah satunya adalah di Riau. Chevron memproduksi sekitar 40 persen minyak mentah Indonesia. Chevron tengah mencari cadangan minyak dan gas dari Sumatera hingga lepas pantai Kalimantan Timur. Chevron juga menjual pelumas lewat PT Chevron Oil Products Indonesia. Pada tahun 2008 Chevron meraup laba Rp. 204, 7 triliyun.
Newmont merupakan salah satu produsen emas terbesar dunia asal Amerika Serikat. Melalui PT Newmont Nusa Tenggara juga menjadi penambang emas dan tembaga besar di Indonesia. Newmont memiliki konsesi tambang emas dan tembaga di Lapangan Batu Hijau, Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat. Newmont mempekerjakan sekitar 8000 orang karyawan. Cadangan emas dan tembaga Lapangan Batu Hijau diperkirakan mencapai 1,1 miliar ton dan bisa bertahan hingga 2027. Newmont sedang mengeksplorasi lapangan lain, seperti Elang. Pada 2009 Newmont membukukan laba bersih US$ 642,900 juta. Dari angka keuntungan itu, pemerintah daerah di Nusa Tenggara Barat hanya menerima pembagian dividen senilai US$ 42 juta. Jumlah dividen itu terdiri dari US$ 4 juta untuk tahun buku 2009 dan senilai US$ 38 juta pada 2010.
Pengemplangan Pajak
Tak puas hanya mengeruk kekayaan alam Indonesia, sejumlah perusahaan minyak dan gas juga mengemplang pajak. Berdasarkan hasil audit Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan BPKP) yang direview kembali oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sejak 2008 hingga 2010, sebanyak 33 perusahaan telah menunggak pajak selama dua tahun dengan nilai mencapai US$ 583 juta atau sekitar Rp. 6 triliun.
Sebagian besar dari 33 perusahaan pengemplang pajak itu memang perusahaan asing. Tetapi ada beberapa perusahaan migas nasional yang juga turut mengemplang pajak. Seperti PT Pertamina EP, JOB Pertamina-Golden Spike Indonesia Ltd, BOB PT BSP-Pertamina Hulu dan Phe Ogan Komering -JOB P TOKL. Ada juga perusahaan nasional yang diketahui sahamnya dimiliki oleh Grup Bakrie, Kondur Petroleum.
Inilah Indonesia. Negeri kaya raya, gemah ripah loh jinawi tata tentrem kerta raharja, yang kini jadi bancakan dari segala penjuru. Akibatnya rakyat tetap saja hidup miskin, menganggur dan tidak mendapatkan pelayanan kesehatan, pendidikan dan infrastruktur yang memadai. Koalisi penguasa-pengusaha dalam menjarah kekayaan negara ini harus segera dihentikan. Jika tidak,  kondisi ini niscaya semakin parah.
(shodiq ramadhan, dari berbagai sumber)
Berikut 33 perusahaan migas penunggak pajak dan besar utang pajak yang belum dibayar:
  1. VICO (US$ 42,9)
  2. BP West Java Ltd (US$ 35,12)
  3. Total E&P Indonesie (US$ 4.245)
  4. Star Energy (US$ 17.095)
  5. Petrichina International Indonesia Ltd Block Jabung (US$ 62.9)
  6. ConocoPhillips South Jambi Ltd US$ (3.45)
  7. Chevron Makassar Ltd Blok Makassar Strait.(US$ 16.7)
  8. JOB Pertamina-Golden Spike Indonesia Ltd (US$ 11.45)
  9. Chevron Pacific Indonesia- Blok MFK (US$ 185.699,97)
  10. Exxon Mobil Oil Indonesia Inc. (US$ 41.763)
  11. Mobil Exploration Indonesia Inc. Nortg Sumatera Offshore Block. (US$ 59.9)
  12. Premier Oil Sea BV (US$ 9.278)
  13. CNOOC SES Ltd (US$ 94.23)
  14. BOB PT BSP-Pertamina Hulu (US$ 1.523)
  15. CPI (Area Rokan) (US$ 4.145)
  16. Kondur Petroleum (Area Malacca Strait) (US$ 165.334)
  17. Conocophillips (Grissik) Area Corridor-PSC (US$ 84.774)
  18. JOB PSC Amerada Hess (area Jambi Merang) (US$ 480.648)
  19. JOB PSC Golden Spike (Area Raja Pendopo) (US$ 628.162)
  20. JOB (PSC) Petrochina Int’l (Area Tuban) (US$ 7.679)
  21. JOB (PSC) Talisman-OK (Area Ogan Komering) (US$ 233.425)
  22. JOA (PSC) KODECO (Area West Madura) (US$ 6.229)
  23. Chevron Ind (Area East Kalimantan) (US$ 8.703)
  24. Kalrez Petroleum (Area Bula Seram) (US$ 290.000)
  25. Petrochina Int’l Bermuda Ltd (Area Salawati Basin, Papua) (US$  2.961)
  26. JOB PSC Medco E&P Tomori (Area Senoro Toili, Sulawesi) (US$ 1.863)
  27. PT Pertamina EP (Area Indonesia) (US$ 16.921)
  28. BOB PT BSP Pertamina Hulu (Area CPP) (US$ 1.206)
  29. Premier Oil (Area Natuna Sea) (US$ 38.368)
  30. Phe Ogan Komering -JOB P TOKL (US$ 2.105)
  31. BP Berau Ltd (Area off Berau Kepala Burung Irian Jaya) (US$ 4.619)
  32. BP Muturi Ltd (Area Ons Off Murturi, Irian Jaya) (US$ 19.376)
  33. BP Wiriagar Ltd (Area Wiriagar, Papua).(US$ 501.451)
(sumber: ICW mengutip audit BPK)
Dari 33 perusahaan tersebut, 10 termasuk penunggak terbesar, yakni:
  1. CNOOC SES Ltd (USD 94,2 juta)
  2. Conocophillips (Grissik) (USD 84,7 juta)
  3. Petrochina International (USD 62,9 juta)
  4. Mobil Exploration Indonesia (USD 59,9 juta)
  5. VICO (USD 42,9 juta)
  6. ExxonMobil Oil Indonesia Inc (USD 41,7 juta)
  7. Premier Oil (USD 38,3 juta)
  8. BP West Java Ltd ( USD 35,1 juta)
  9. Star Energy (USD juta)
  10. PT Pertamina EP (USD 16,9 juta).
(sumber: ICW mengutip audit BPK)
Suaraislam online, Tuesday, 13 September 2011 21:20 | Written by Shodiq Ramadhan |
Ilustrasi: republikblogger

Sumber :
http://nahimunkar.com/perampokan-kekayaan-negara-di-siang-bolong/

Rabu, 10 Agustus 2011

Oleh mantan kiyai NU Mahrus ali
Takbir salat Id





Ada ajaran tradisional salat Id sbb:
Bertakbir tujuh kali untuk rakaat pertama dan rakaat kedua bertakbir lima kali . Seluruhnya dengan mengangkat kedua tangan lalu bersedekap. Tiap selesai takbir , tangan disedekapkan lalu membaca:
سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ
Lantas membaca fatihah dan surat lalu rukuk , sujud sebagaimana biasa. Takbir tujuh kali itu hanya berlandaskan hadis lemah sbb:

23841 حَدَّثَنَا أَبُو سَعِيدٍ مَوْلَى بَنِي هَاشِمٍ حَدَّثَنَا ابْنُ لَهِيعَةَ عَنْ عُقَيْلٍ عَنِ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ عُرْوَةَ عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّىالله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يُكَبِّرُ فِي الْعِيدَيْنِ سَبْعًا وَخَمْسًا قَبْلَ الْقِرَاءَةِ *
Aisyah berkata : Rasulullah saw bertakbir dalam salat dua Id tujuh kali dan lima kali sebelum membaca Fatihah . Ahmad 23841 ,lemah karena perawi bernama Ibnu Lahi`ah yang hafalannya kabur karena tulisan – tulisannya terbakar .Ia juga di riwayatkan oleh Ibnu Majah no 1379 tapi lemah karena perawi bernama Muhammad bin Kholid yang sering keliru dan Katsir bin Abdillah bin Amar yang lemah . Ibnu Majah meriwayatkan lagi dalam nomer 1280 tapi lemah karena perawi bernama Ibnu lahi`ah yang sering kabur hafalannya setelah tulisan – tulisannya terbakar. Ia juga di riwayatkan oleh Tirmidzi 536, tapi lemah karena perawi bernama Katsir bin Abdillah yang lemah , bahkan ada yang mengatakan bohong .
Dalam kitab Syarah ma`anil aatsar di jelaskan, hadis tersebut diriwayatkan oleh Abdullah bin Abd Rahman yang tidak bisa di buat pegangan. Sedang hadis Ibnu lahi`ah jelas kacau matannya . tentang hadis Ibnu Umar dari Abdullah bin Amir adalah lemah
 
Ibnul Qatthan berkata: Hadis lemah tsb di riwayatkan olehTirmidzi, sedang hadis Ibnu Majah lemah karena perawi bernama Abd rahman bin Sa`ad dan ayahnya juga tidak di kenal. Sedang hadis Daroquthni sebagaimana di katakan oleh Zaila`I lemah karena perawi bernama Abdullah bin Muhammad yang menurut Ibnu Ma`in dan Dzahabi adalah lemah.
Imam Ahmad berkata : Tiada hadis yang sahih tentang takbir salat Id. Karena itu , para ulama` berbeda pendapat tentang jumlah takbir id menjadi sepuluh macam
 
Perawi Tirmidzi bernama Katsir bin Abdillah menurut Abu dawud dan Imam Syafi`I adalah pembohong . Ibnu Hibban berkata : “ Dia juga meriwayatkan hadis palsu “
Imam Bukhori , Muslim , Imam Ahmad dan nasai tidak meriwayatkan hadis tsb, juga tidak kenal kepadanya.
قَالَ ابْنُ اْلقَطَّانِ قَالَ أَحْمَدُ بْنُ حَنْبَل ليَْسَ فِي تَكْبِيْرِ اْلعِيْدَيْنِ عَنِ النَّبِي حَدِيْثٌ صَحِيْحٌ
Ibnul Qatthan berkata : Imam Ahmad berkata: tetang takbir dua id tiad a hadis sahihnya.
Saya katakan : Seluruh jalurnya lemah
Saya katakan : Karena rujukan dari hadis sahihnya tidak ditemukan.

وَقَالَ عَطَاءٌ وَالشَّافِعِي وَأَحْمَدُ يُسْتَحَبُّ بَيْنَ كُلِّ تَكْبِيْرَتَيْنِ ذِكْرُ الله تعالى
Atho` , Syafii dan Imam Ahmad berkata: Di sunatkan antara dua takbir membaca dzikir kepada Allah.
Saya katakan : Apakah bacaan dzikir tsb dan harus ada keterangan bahwa Rasulullah SAW membacanya. Ternyata mereka tidak membawakan dalil. Jadi tiada hadis yang menjelaskan bahwa Rasulullah SAW saat itu membaca dzikir. Boleh jadi karena takbir tujuh kali itu tiada tuntunannya dari hadis sahih.

Dua rakaat salat Id sebagaimana dua rakaat salat sunah dengan menggunakan sekali takbir. Saya menjumpai banyak hadis tentang salat Id yang muttafaq alaih atau yang sahih dan tidak ada keterangan takbir tujuh kali untuk rakaat pertama dan takbir lima kali untuk rakaat kedua.
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ شَهِدْتُ الْعِيدَ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ فَكُلُّهُمْ كَانُوا يُصَلُّونَ قَبْلَ الْخُطْبَةِ
Dari Ibnu Abbas ra berkata: Aku mendatangi salat id bersama Rasulullah SAW , Abu bakar , Umar , Usman . Seluruhnya melakukan salat Id sebelum hutbah.
وَقَالَ عِكْرِمَةُ أَهْلُ السَّوَادِ يَجْتَمِعُونَ فِي الْعِيدِ يُصَلُّونَ رَكْعَتَيْنِ كَمَا يَصْنَعُ الْإِمَامُ
Ikrimah berkata: Kebanyakan orang berkumpul waktu Id untuk melakukan salat dua rakaat sebagaimana dilakukan oleh Imam.
وَقَالَ عَطَاءٌ إِذَا فَاتَهُ الْعِيدُ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ
Imam Atho` berkata: Bila telah ketinggalan salat Id , maka salat dua rakaat
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ خَرَجَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ عِيدٍ فَصَلَّى رَكْعَتَيْنِ لَمْ يُصَلِّ قَبْلُ وَلَا بَعْدُ
Dari Ibnu Abbas ra berkata: Pada hari Id , Rasulullah SAW keluar lalu melakukan salat dua rakaat. Sebelum dan sesudahnya beliau tidak melakukan salat apapun .

Jundub berkata:
شَهِدْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَّى يَوْمَ عِيدٍ ثُمَّ خَطَبَ
Saya menyaksikan Nabi SAW melakukan salat pada hari Id , lalu berhutbah
Hadis Ibnu Abbas dan Jundub itu tidak ada keterangan takbir tujuh kali atau lima kali. Dan hadis – hadis tsb sahih sekali , melebihi hadis takbir tujuh kali dalam salat Id.

SHALAT HAJAT ?

Di tulis oleh H Mahrus ali

   Ibnu Majah berkata : “Suwaid bin Said  bercerita kepada kami dari Abu Ashim Al abbadani dari Faid bin Abd Rahman  dari Abdullah bin  Abu Aufa Al aslami  berkata :
 Rasulullah SAW  keluar kepada kami  lalu bersabda ; “ Barang siapa mempunyai kebutuhan kepada Allah  atau kepada seseorang , berwudulah , lakukanlah  salat dua rakaat dan bacalah :                            
لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ الْحَلِيمُ الْكَرِيمُ سُبْحَانَ اللَّهِ رَبِّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مُوجِبَاتِ رَحْمَتِكَ وَعَزَائِمَ مَغْفِرَتِكَ وَالْغَنِيمَةَ مِنْ كُلِّ بِرٍّ وَالسَّلَامَةَ مِنْ كُلِّ إِثْمٍ أَسْأَلُكَ أَلَّا تَدَعَ لِي ذَنْبًا إِلَّا غَفَرْتَهُ وَلَا هَمًّا إِلَّا فَرَّجْتَهُ وَلَا حَاجَةً هِيَ لَكَ رِضًا إِلَّا قَضَيْتَهَا لِي
  Tiada Tuhan selain Allah  yang Maha Pengampun Maha Mulia . Maha Suci  Allah – Tuhan yg memiliki Arasy yg agung . Segala puji bagi Allah  -Tuhan seru sekalian alam . Aku mohon kepadaMu apa yg membikin aku mendapat rahmatMu , memperoleh beberapa amal perbuatan untuk mendapat pengampunanMu , mendapat  segala  kebaikan , selamat dari  segala dosa . Ampunilah segala dosaku , lenyapkan segala kesedihanku  dan setiap kebutuhan yg diridai sukseskan . Wahai Tuhan yg Maha Pengasih . Setelah itu , mintalah urusan duniawi atau ukhrowi akan di kabulkan oleh Allah .[1] Imam  Turmuzi berkata : “ Hadis tersebut nyeleneh . Seorang perawi bernama  Suwaid bin Said  menurut Ibnu Abui Hatim , perawi terpercaya  , suka menyelinapkan perawi lemah . Menurut Saleh bin jazrah , dia fihur yang jujur , tuna netra  dan selalu meriwayatkan hadis yang bukan riwayatannya . Menurut Ya`qub bin  Syaibah , dia  jujur  tapi hadisnya  simpang siur. Menurut yahya  bin Muin  , dia  orang yang berhak dibunuh .
Faid bin Abd rahman adalah perawi yang tidak di anggap  kalangan ahli hadis menurut Imam Ahmad. Dia lemah menurut Yahya bin Muin .  Hadisnya  jelek  , kata  Imam  Bukhori. Hadisnya  bohong , kata  Abu hatim Arrazi. Hadisnya tidak bisa di buat pegangan  kata  Ibnu Hibban [2]
  Ibnul Jauzi  berkata : “ hadis tersebut palsu ,[3] Imam  Tirmizi menyatakan jalur periwayatannya  cacat karena terdapat Faid bin Abd rahman . Syekh Abd Rahim bin Al Husain Al Iraqi berkata : “Hadis Ibnu Mas`ud tentang salat hajat dua belas rakaat  di riwayatkan oleh Abu mansur Addalami  dalam kitab  Musnadul firdaus  dengan dua  sanad yang  super lemah  karena terdapat figur  Amar bin harun  Al Bulkhi yang di nyatakan oleh Ibnu Muin  sebagai pendusta dan masih terdapat aib lainnya[4] . Atas dasar hadis yang sangat lemah ini , Imam  Ghozali menganjurkan salat hajat [5]
Bahkan nilai hadis tersebut menurut Abul faraj  adalah palsu . sebab salah satu perawinya terdapat  seorang bernama Aban . Imam Syu`bah berkata :  Aku berzina  lebih baik  dari pada  menyampaikan hadis dari Aban bin  Abu Ayyasy . Ahmad berkata : Para ulama  meninggalkan hadisnya . Yahya berkata  : Hadisnya  tidak ada nilainya .[6] dan tiada  satu hadis sahih tentang hal tersebut.





[1] HR Ibnu Majah / Iqamatus salah /1384. Tirmizi/Salat/479.
[1]  Al Maudhuat 140/2

[2] Al Maudhuat 140/2


[3] Ibid /140/2

[4] Al Mughni an hamlil asfar 242/1

[5] Ihya`/ 242/1

[6] Lihat Maudlu at 141/2

Minggu, 07 Agustus 2011

Segala yang anda miliki, pada hakekatnya adalah semu

Sebagaimana yang dapat terlihat dengan jelas, fakta ilmiah menyatakan bahwa “alam luar” tidak memiliki realitas materi dan bahwa ini merupakan sekumpulan kesan yang disajikan untuk roh kita oleh Allah dengan tiada henti dan abadi. Namun demikian, manusia biasanya tidak memasukkan, atau tidak ingin dimasukkan, segalanya dalam konsep “alam luar”.
 
Renungkanlah hal ini dengan jujur dan tegas. Anda akan menyadari bahwa rumah, mebel, mobil—yang mungkin baru saja dibeli, kantor, permata, rekening bank, almari pakaian, pasangan hidup, anak-anak, teman, dan lain-lain yang anda miliki sebenarnya termasuk dalam alam luar yang bersifat khayal yang tertuju kepada anda. Segala yang anda lihat, dengar, atau rasakan—pendek kata—melalui panca indera sekitar anda merupakan bagian dari “alam khayalan” ini: suara penyanyi favorit anda, kerasnya kursi yang anda duduki, parfum yang baunya anda sukai, speedboat yang bergerak cepat di atas air, kebun anda yang subur, komputer yang anda gunakan pada pekerjaan anda, atau hi-fi anda yang berteknologi tercanggih…
 
Hal ini merupakan realitas, karena dunia hanya merupakan sekumpulan kesan yang diciptakan untuk menguji manusia. Manusia diuji melalui kehidupannya yang terbatas dengan persepsi yang tiada memiliki realitas. Persepsi-persepsi ini disajikan dengan tujuan sebagai daya tarik. Fakta ini disebutkan dalam Al-Qur’an:
Menjadi tampak indah bagi manusia kecintaan kepada yang diingininya; perempuan-perempuan, putera-putera, emas dan perak yang bertimbun-timbun, serta kuda pilihan yang diselar, binatang ternak dan tanah ladang. Itulah harta benda dalam kehidupan dunia, tetapi kepada Allah itulah tempat kembali terbaik. (Surat Aali ‘Imraan, 14) 
 
Sebagian besar manusia mengejar agamanya jauh dari dayatarik harta benda, kekayaan, timbunan yang menggunung dari emas, perak, dolar, rekening bank, kartu kredit, almari pakaian yang penuh dengan pakaian, mobil model terbaru, pendek kata, segala bentuk kekayaan yang mereka miliki atau diupayakan untuk dimiliki. Mereka hanya lebih menekankan dunia ini namun melupakan akhirat. Mereka tertipu oleh dayatarik kehidupan dunia, dan lalai untuk menegakkan shalat, memberi sedekah kepada kaum miskin, dan menjalankan ibadah yang akan mensejahterakan mereka di hari kemudian. Mereka berkata, “Saya punya sesuatu untuk dikerjakan”, dan “Saya punya cita-cita”, “Saya bertanggung jawab”, “Saya tidak punya cukup waktu”, “Saya punya sesuatu untuk diselesaikan”, dan “Saya akan lakukan nanti”. Mereka menghabiskan kehidupannya hanya untuk memenuhi kehidupan dunia. Dalam ayat “Mereka hanya mengetahui yang lahir dalam kehidupan dunia, tetapi akhirat mereka lalaikan.” (Surat ar-Ruum, 7), kesalahanpahaman ini dijelaskan.
 
Jika kita merenungkan dalam-dalam semua yang dikatakan di sini, kita akan segera menyadari sendiri situasi ajaib yang luar biasa: bahwa semua kejadian di dunia tidak lain kecuali imajinasi belaka…
Fakta yang kita gambarkan di bab ini, yaitu bahwa segala sesuatu merupakan kesan, sangat penting karena implikasinya yang menyebabkan segala nafsu dan batas-batas menjadi tiada berarti. Pembuktian fakta ini menjelaskan bahwa segala yang orang miliki atau yang diusahakan keras untuk dimiliki—kekayaan yang dicari dengan rakus, anak-anak yang mereka banggakan, pasangan hidup yang mereka anggap paling dekat dengannya, teman-teman, tubuh mereka, status sosial yang mereka yakini terpandang, sekolah yang mereka hadiri, hari libur yang mereka isi—tiada berarti selain sekadar ilusi. Karena itu, segala upaya, waktu yang dihabiskan, dan ketamakannya, terbukti sia-sia belaka.
 
Inilah penyebab banyak orang membodohi diri-sendiri ketika mereka menimbun harta dan kekayaan atau “kapal yachts, helikopter, saham, rumah dan tanah” seolah-olah benar-benar ada. Orang-orang itu memamerkan kapal yacht, mobil, tiada henti membicarakan kekayaan mereka, menganggap kedudukan mereka lebih tinggi dari orang lain, dan tetap mengira bahwa mereka berhasil karena semua ini; mereka semestinya benar-benar memikirkan jenis keadaan yang akan mereka temukan sendiri di dalamnya segera setelah menyadari bahwa kesuksesan itu tiada lain kecuali ilusi belaka.
 
Pemandangan ini juga terlihat berulang kali dalam mimpi. Dalam mimpi, mereka juga mempunyai rumah, mobil yang melaju cepat, permata yang sangat indah, tumpukan dolar, emas dan perak. Dalam mimpi, mereka juga berkedudukan tinggi, mempunyai pabrik sendiri dengan jutaan pekerja, memiliki kekuasaan atas banyak orang, dan mengenakan pakaian yang dikagumi oleh setiap orang. Sebagaimana orang yang membanggakan miliknya terjaga dari mimpinya akan ditertawakan, ia pasti juga akan diejek bila memamerkan kesan yang ia lihat di dunia ini. Apa yang ia lihat baik yang ada dalam mimpi maupun di dunia hanya merupakan kesan di dalam benaknya.
 
Begitu pula, cara orang bereaksi terhadap peristiwa yang mereka alami di dunia akan membuat mereka merasa malu ketika mereka menyadari realitasnya. Mereka yang berselisih satu dengan yang lain, berdebat mati-matian, menipu, menyuap, memalsukan, berbohong, kikir, banyak melakukan kesalahan kepada orang lain, memukul, dan mengutuk orang lain, sewenang-wenang, bernafsu mengejar jabatan dan kedudukan, iri hati, dan pamer, akan tercemar ketika mereka menyadari telah melakukan semua ini di alam mimpi.
Karena Allah menciptakan semua kesan ini, Pemilik Akhir segala yang ada dan tiada ialah Allah sendiri. Fakta ini ditekankan dalam Al-Qur’an:
Milik Allah segala yang di langit dan yang di bumi. Dan Ia meliputi segala sesuatu (Surat an-Nisaa’, 126) 
 
Sungguh merupakan kebodohan besar mencampakkan agama demi memenuhi hawa nafsu yang bersifat khayalan dan kehilangan kehidupan kekal yang berarti kehilangan selama-lamanya.
Pada tahap ini, satu hal mesti diperhatikan. Ini tidak berarti bahwa “hak milik, kekayaan, anak, pasangan hidup, teman, kedudukan yang anda miliki yang dengannya anda menjadi bakhil atau kikir, akan sirna cepat atau lambat, dan karena itu tidak berarti apa-apa”, tetapi bahwa “semua milik yang tampaknya anda miliki itu benar-benar tidak ada, tetapi semuanya itu hanya mimpi yang terdiri dari kesan-kesan yang Allah tunjukkan kepada anda untuk menguji anda”. Seperti yang anda lihat, ada perbedaan mencolok antara dua pernyataan tersebut.
 
Meski manusia tidak ingin segera mengakui kebenaran ini dan justru menipu diri-sendiri dengan menganggap bahwa segala yang ia miliki benar-benar ada, ia akhirnya meninggal dan di hari kemudian segalanya akan jelas ketika kita dibangkitkan lagi. Pada hari itu “tajamlah mata manusia” (Surat Qaaf, 22) dan kita akan melihat segalanya lebih jelas. Meskipun demikian, jika kita telah menghabiskan kehidupan kita mengejar tujuan yang bersifat khayalan itu, kita akan berkeinginan tidak pernah hidup dalam kehidupan ini dan berkata “Wahai! Cobalah kematian cukup menyudahi aku! Harta kekayaanku tak bermanfaat bagiku! Kekuasaanku pun hancur semua!” (Surat al-Haaqqah, 27-29).
 
Di sisi lain, yang semestinya dilakukan oleh orang bijaksana adalah berupaya memahami realitas terbesar alam semesta di sini di dunia ini, ketika ia masih punya banyak waktu. Kalau tidak, ia akan menghabiskan seluruh hidupnya mengejar impian dan menghadapi hukuman yang menyedihkan pada akhirnya. Dalam Al-Qur’an, keadaan akhir manusia yang mengejar ilusi (atau khayalan) di dunia ini dan melupakan Penciptanya, dinyatakan sebagai berikut:
 
Tetapi mereka yang kafir, amal mereka seperti bayangan di padang pasir, yang oleh orang yang sedang kehausan dikira air, sehingga bila ia sampai ke tempatnya, tak ada apa-apa, tetapi yang ditemuinya Allah bersama dia, dan Allah membuat perhitungan. (Surat an-Nuur, 39)
 
copy-paste dari :
http://pemaloe.wordpress.com/2011/08/01/segala-yang-anda-miliki-pada-hakekatnya-adalah-semu-2/

AL-QUR'AN DAN ASTRONOMI (2)


Bentuk Bulat Planet Bumi

"Dia menciptakan langit dan bumi dengan (tujuan) yang benar; Dia menutupkan malam atas siang dan menutupkan siang atas malam..." (Al Qur'an, 39:5) Dalam Al Qur'an, kata-kata yang digunakan untuk menjelaskan tentang alam semesta sungguh sangat penting. Kata Arab yang diterjemahkan sebagai "menutupkan" dalam ayat di atas adalah "takwir". Dalam kamus bahasa Arab, misalnya, kata ini digunakan untuk menggambarkan pekerjaan membungkus atau menutup sesuatu di atas yang lain secara melingkar, sebagaimana surban dipakaikan pada kepala.
Keterangan yang disebut dalam ayat tersebut tentang siang dan malam yang saling menutup satu sama lain berisi keterangan yang tepat mengenai bentuk bumi. Pernyataan ini hanya benar jika bumi berbentuk bulat. Ini berarti bahwa dalam Al Qur'an, yang telah diturunkan di abad ke-7, telah diisyaratkan tentang bentuk planet bumi yang bulat.
Namun perlu diingat bahwa ilmu astronomi kala itu memahami bumi secara berbeda. Di masa itu, bumi diyakini berbentuk bidang datar, dan semua perhitungan serta penjelasan ilmiah didasarkan pada keyakinan ini. Sebaliknya, ayat-ayat Al Qur'an berisi informasi yang hanya mampu kita pahami dalam satu abad terakhir. Oleh karena Al Qur'an adalah firman Allah, maka tidak mengherankan jika kata-kata yang tepat digunakan dalam ayat-ayatnya ketika menjelaskan jagat raya.


Atap yang Terpelihara


Gambar ini memperlihatkan sejumlah meteor yang hendak menumbuk bumi. Benda-benda langit yang berlalu lalang di ruang angkasa dapat menjadi ancaman serius bagi Bumi. Tapi Allah, Pencipta Maha Sempurna, telah menjadikan atmosfir sebagai atap yang melindungi bumi. Berkat pelindung istimewa ini, kebanyakan meteorid tidak mampu menghantam bumi karena terlanjur hancur berkeping-keping ketika masih berada di atmosfir.
Dalam Al Qur'an, Allah mengarahkan perhatian kita kepada sifat yang sangat menarik tentang langit:
"Dan Kami menjadikan langit itu sebagai atap yang terpelihara, sedang mereka berpaling dari segala tanda-tanda (kekuasaan Allah) yang ada padanya." (Al Qur'an, 21:32)
Sifat langit ini telah dibuktikan oleh penelitian ilmiah abad ke-20.
Atmosfir yang melingkupi bumi berperan sangat penting bagi berlangsungnya kehidupan. Dengan menghancurkan sejumlah meteor, besar ataupun kecil ketika mereka mendekati bumi, atmosfir mencegah mereka jatuh ke bumi dan membahayakan makhluk hidup.
Atmosfir juga menyaring sinar-sinar dari ruang angkasa yang membahayakan kehidupan. Menariknya, atmosfir hanya membiarkan agar ditembus oleh sinar-sinar tak berbahaya dan berguna, - seperti cahaya tampak, sinar ultraviolet tepi, dan gelombang radio. Semua radiasi ini sangat diperlukan bagi kehidupan. Sinar ultraviolet tepi, yang hanya sebagiannya menembus atmosfir, sangat penting bagi fotosintesis tanaman dan bagi kelangsungan seluruh makhluk hidup. Sebagian besar sinar ultraviolet kuat yang dipancarkan matahari ditahan oleh lapisan ozon atmosfir dan hanya sebagian kecil dan penting saja dari spektrum ultraviolet yang mencapai bumi.

Kebanyakan manusia yang memandang ke arah langit tidak pernah berpikir tentang fungsi atmosfir sebagai pelindung. Hampir tak pernah terlintas dalam benak mereka tentang apa jadinya bumi ini jika atmosfir tidak ada. Foto di atas adalah kawah raksasa yang terbentuk akibat hantaman sebuah meteor yang jatuh di Arizona, Amerika Serikat. Jika atmosfir tidak ada, jutaan meteorid akan jatuh ke Bumi, sehingga menjadikannya tempat yang tak dapat dihuni. Namun, fungsi pelindung dari atmosfir memungkinkan makhluk hidup untuk melangsungkan kehidupannya dengan aman. Ini sudah pasti perlindungan yang Allah berikan bagi manusia, dan sebuah keajaiban yang dinyatakan dalam Al Qur'an.
Fungsi pelindung dari atmosfir tidak berhenti sampai di sini. Atmosfir juga melindungi bumi dari suhu dingin membeku ruang angkasa, yang mencapai sekitar 270 derajat celcius di bawah nol.
Tidak hanya atmosfir yang melindungi bumi dari pengaruh berbahaya. Selain atmosfir, Sabuk Van Allen, suatu lapisan yang tercipta akibat keberadaan medan magnet bumi, juga berperan sebagai perisai melawan radiasi berbahaya yang mengancam planet kita. Radiasi ini, yang terus- menerus dipancarkan oleh matahari dan bintang-bintang lainnya, sangat mematikan bagi makhuk hidup. Jika saja sabuk Van Allen tidak ada, semburan energi raksasa yang disebut jilatan api matahari yang terjadi berkali-berkali pada matahari akan menghancurkan seluruh kehidupan di muka bumi.
Dr. Hugh Ross berkata tentang perang penting Sabuk Van Allen bagi kehidupan kita:
Bumi ternyata memiliki kerapatan terbesar di antara planet-planet lain di tata surya kita. Inti bumi yang terdiri atas unsur nikel dan besi inilah yang menyebabkan keberadaan medan magnetnya yang besar. Medan magnet ini membentuk lapisan pelindung berupa radiasi Van-Allen, yang melindungi Bumi dari pancaran radiasi dari luar angkasa. Jika lapisan pelindung ini tidak ada, maka kehidupan takkan mungkin dapat berlangsung di Bumi. Satu-satunya planet berbatu lain yang berkemungkinan memiliki medan magnet adalah Merkurius - tapi kekuatan medan magnet planet ini 100 kali lebih kecil dari Bumi. Bahkan Venus, planet kembar kita, tidak memiliki medan magnet. Lapisan pelindung Van-Allen ini merupakan sebuah rancangan istimewa yang hanya ada pada Bumi. (http://www.jps.net/bygrace/index. html Taken from Big Bang Refined by Fire by Dr. Hugh Ross, 1998. Reasons To Believe, Pasadena, CA.)
Energi yang dipancarkan dalam satu jilatan api saja, sebagaimana tercatat baru-baru ini, terhitung setara dengan 100 milyar bom atom yang serupa dengan yang dijatuhkan di Hiroshima. Lima puluh delapan jam setelah kilatan tersebut, teramati bahwa jarum magnetik kompas bergerak tidak seperti biasanya, dan 250 kilometer di atas atmosfir bumi terjadi peningkatan suhu tiba-tiba hingga mencapai 2.500 derajat celcius.
Singkatnya, sebuah sistem sempurna sedang bekerja jauh tinggi di atas bumi. Ia melingkupi bumi kita dan melindunginya dari berbagai ancaman dari luar angkasa. Para ilmuwan baru mengetahuinya sekarang, sementara berabad-abad lampau, kita telah diberitahu dalam Al Qur'an tentang atmosfir bumi yang berfungsi sebagai lapisan pelindung.
Energi yang dipancarkan oleh sebuah letusan pada Matahari sungguh amat dahsyat sehingga sulit dibayangkan akal manusia: Letusan tunggal pada matahari setara dengan ledakan 100 juta bom atom yang pernah dijatuhkan di Hiroshima. Bumi terlindungi dari pengaruh merusak akibat pancaran energi ini. The magnetosphere layer, formed by the magnetic field of the Earth, serves as a shield protecting the earth from celestial bodies, harmful cosmic rays and particles. In the above picture, this magnetosphere layer, which is also named Van Allen Belts, is seen. These belts at thousands of kilometres above the earth protect the living things on the Earth from the fatal energy that would otherwise reach it from space.


Langit yang Mengembalikan


Ayat ke-11 dari Surat Ath Thaariq dalam Al Qur'an, mengacu pada fungsi "mengembalikan" yang dimiliki langit.
"Demi langit yang mengandung hujan." (Al Qur'an, 86:11)
Kata yang ditafsirkan sebagai "mengandung hujan" dalam terjemahan Al Qur'an ini juga bermakna "mengirim kembali" atau "mengembalikan".
Sebagaimana diketahui, atmosfir yang melingkupi bumi terdiri dari sejumlah lapisan. Setiap lapisan memiliki peran penting bagi kehidupan. Penelitian mengungkapkan bahwa lapisan-lapisan ini memiliki fungsi mengembalikan benda-benda atau sinar yang mereka terima ke ruang angkasa atau ke arah bawah, yakni ke bumi. Sekarang, marilah kita cermati sejumlah contoh fungsi "pengembalian" dari lapisan-lapisan yang mengelilingi bumi tersebut.
Lapisan Troposfir, 13 hingga 15 km di atas permukaan bumi, memungkinkan uap air yang naik dari permukaan bumi menjadi terkumpul hingga jenuh dan turun kembali ke bumi sebagai hujan.
Lapisan ozon, pada ketinggian 25 km, memantulkan radiasi berbahaya dan sinar ultraviolet yang datang dari ruang angkasa dan mengembalikan keduanya ke ruang angkasa.
Ionosfir, memantulkan kembali pancaran gelombang radio dari bumi ke berbagai belahan bumi lainnya, persis seperti satelit komunikasi pasif, sehingga memungkinkan komunikasi tanpa kabel, pemancaran siaran radio dan televisi pada jarak yang cukup jauh.
Lapisan magnet memantulkan kembali partikel-partikel radioaktif berbahaya yang dipancarkan Matahari dan bintang-bintang lainnya ke ruang angkasa sebelum sampai ke Bumi.
Sifat lapisan-lapisan langit yang hanya dapat ditemukan secara ilmiah di masa kini tersebut, telah dinyatakan berabad-abad lalu dalam Al Qur'an. Ini sekali lagi membuktikan bahwa Al Qur'an adalah firman Allah.

copy-paste dari :
http://www.keajaibanalquran.com/astronomy.html
 
copy-paste ulang dari :
http://muhammadiyahkedunggalar.blogspot.com/2011/08/al-quran-dan-astronomi-2.html

AL-QUR'AN DAN ASTRONOMI


Asal mula alam semesta digambarkan dalam Al Qur'an pada ayat berikut:
"Dialah pencipta langit dan bumi." (Al Qur'an, 6:101)
Keterangan yang diberikan Al Qur'an ini bersesuaian penuh dengan penemuan ilmu pengetahuan masa kini. Kesimpulan yang didapat astrofisika saat ini adalah bahwa keseluruhan alam semesta, beserta dimensi materi dan waktu, muncul menjadi ada sebagai hasil dari suatu ledakan raksasa yang tejadi dalam sekejap. Peristiwa ini, yang dikenal dengan "Big Bang", membentuk keseluruhan alam semesta sekitar 15 milyar tahun lalu. Jagat raya tercipta dari suatu ketiadaan sebagai hasil dari ledakan satu titik tunggal. Kalangan ilmuwan modern menyetujui bahwa Big Bang merupakan satu-satunya penjelasan masuk akal dan yang dapat dibuktikan mengenai asal mula alam semesta dan bagaimana alam semesta muncul menjadi ada.
Sebelum Big Bang, tak ada yang disebut sebagai materi. Dari kondisi ketiadaan, di mana materi, energi, bahkan waktu belumlah ada, dan yang hanya mampu diartikan secara metafisik, terciptalah materi, energi, dan waktu. Fakta ini, yang baru saja ditemukan ahli fisika modern, diberitakan kepada kita dalam Al Qur'an 1.400 tahun lalu.
Sensor sangat peka pada satelit ruang angkasa COBE yang diluncurkan NASA pada tahun 1992 berhasil menangkap sisa-sisa radiasi ledakan Big Bang. Penemuan ini merupakan bukti terjadinya peristiwa Big Bang, yang merupakan penjelasan ilmiah bagi fakta bahwa alam semesta diciptakan dari ketiadaan





Edwin Hubble dengan teleskop besarnya.
Dalam Al Qur'an, yang diturunkan 14 abad silam di saat ilmu astronomi masih terbelakang, mengembangnya alam semesta digambarkan sebagaimana berikut ini:
"Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kami benar-benar meluaskannya." (Al Qur'an, 51:47)
Kata "langit", sebagaimana dinyatakan dalam ayat ini, digunakan di banyak tempat dalam Al Qur'an dengan makna luar angkasa dan alam semesta. Di sini sekali lagi, kata tersebut digunakan dengan arti ini. Dengan kata lain, dalam Al Qur'an dikatakan bahwa alam semesta "mengalami perluasan atau mengembang". Dan inilah yang kesimpulan yang dicapai ilmu pengetahuan masa kini.


Sejak terjadinya peristiwa Big Bang, alam semesta telah mengembang secara terus-menerus dengan kecepatan maha dahsyat. Para ilmuwan menyamakan peristiwa mengembangnya alam semesta dengan permukaan balon yang sedang ditiup.
Hingga awal abad ke-20, satu-satunya pandangan yang umumnya diyakini di dunia ilmu pengetahuan adalah bahwa alam semesta bersifat tetap dan telah ada sejak dahulu kala tanpa permulaan. Namun, penelitian, pengamatan, dan perhitungan yang dilakukan dengan teknologi modern, mengungkapkan bahwa alam semesta sesungguhnya memiliki permulaan, dan ia terus-menerus "mengembang".
Pada awal abad ke-20, fisikawan Rusia, Alexander Friedmann, dan ahli kosmologi Belgia, George Lemaitre, secara teoritis menghitung dan menemukan bahwa alam semesta senantiasa bergerak dan mengembang.
Fakta ini dibuktikan juga dengan menggunakan data pengamatan pada tahun 1929. Ketika mengamati langit dengan teleskop, Edwin Hubble, seorang astronom Amerika, menemukan bahwa bintang-bintang dan galaksi terus bergerak saling menjauhi. Sebuah alam semesta, di mana segala sesuatunya terus bergerak menjauhi satu sama lain, berarti bahwa alam semesta tersebut terus-menerus "mengembang". Pengamatan yang dilakukan di tahun-tahun berikutnya memperkokoh fakta bahwa alam semesta terus mengembang. Kenyataan ini diterangkan dalam Al Qur'an pada saat tak seorang pun mengetahuinya. Ini dikarenakan Al Qur'an adalah firman Allah, Sang Pencipta, dan Pengatur keseluruhan alam semesta.




Gambar ini menampakkan peristiwa Big Bang, yang sekali lagi mengungkapkan bahwa Allah telah menciptakan jagat raya dari ketiadaan. Big Bang adalah teori yang telah dibuktikan secara ilmiah. Meskipun sejumlah ilmuwan berusaha mengemukakan sejumlah teori tandingan guna menentangnya, namun bukti-bukti ilmiah malah menjadikan teori Big Bang diterima secara penuh oleh masyarakat ilmiah.
Satu ayat lagi tentang penciptaan langit adalah sebagaimana berikut:
"Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?" (Al Qur'an, 21:30)
Kata "ratq" yang di sini diterjemahkan sebagai "suatu yang padu" digunakan untuk merujuk pada dua zat berbeda yang membentuk suatu kesatuan. Ungkapan "Kami pisahkan antara keduanya" adalah terjemahan kata Arab "fataqa", dan bermakna bahwa sesuatu muncul menjadi ada melalui peristiwa pemisahan atau pemecahan struktur dari "ratq". Perkecambahan biji dan munculnya tunas dari dalam tanah adalah salah satu peristiwa yang diungkapkan dengan menggunakan kata ini.
Marilah kita kaji ayat ini kembali berdasarkan pengetahuan ini. Dalam ayat tersebut, langit dan bumi adalah subyek dari kata sifat "fatq". Keduanya lalu terpisah ("fataqa") satu sama lain. Menariknya, ketika mengingat kembali tahap-tahap awal peristiwa Big Bang, kita pahami bahwa satu titik tunggal berisi seluruh materi di alam semesta. Dengan kata lain, segala sesuatu, termasuk "langit dan bumi" yang saat itu belumlah diciptakan, juga terkandung dalam titik tunggal yang masih berada pada keadaan "ratq" ini. Titik tunggal ini meledak sangat dahsyat, sehingga menyebabkan materi-materi yang dikandungnya untuk "fataqa" (terpisah), dan dalam rangkaian peristiwa tersebut, bangunan dan tatanan keseluruhan alam semesta terbentuk.
Ketika kita bandingkan penjelasan ayat tersebut dengan berbagai penemuan ilmiah, akan kita pahami bahwa keduanya benar-benar bersesuaian satu sama lain. Yang sungguh menarik lagi, penemuan-penemuan ini belumlah terjadi sebelum abad ke-20.







Tatkala merujuk kepada matahari dan bulan di dalam Al Qur'an, ditegaskan bahwa masing-masing bergerak dalam orbit atau garis edar tertentu.
"Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya." (Al Qur'an, 21:33)
Disebutkan pula dalam ayat yang lain bahwa matahari tidaklah diam, tetapi bergerak dalam garis edar tertentu:
"Dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui." (Al Qur'an, 36:38)
Fakta-fakta yang disampaikan dalam Al Qur'an ini telah ditemukan melalui pengamatan astronomis di zaman kita. Menurut perhitungan para ahli astronomi, matahari bergerak dengan kecepatan luar biasa yang mencapai 720 ribu km per jam ke arah bintang Vega dalam sebuah garis edar yang disebut Solar Apex. Ini berarti matahari bergerak sejauh kurang lebih 17.280.000 kilometer dalam sehari. Bersama matahari, semua planet dan satelit dalam sistem gravitasi matahari juga berjalan menempuh jarak ini. Selanjutnya, semua bintang di alam semesta berada dalam suatu gerakan serupa yang terencana.

Sebagaimana komet-komet lain di alam raya, komet Halley, sebagaimana terlihat di atas, juga bergerak mengikuti orbit atau garis edarnya yang telah ditetapkan. Komet ini memiliki garis edar khusus dan bergerak mengikuti garis edar ini secara harmonis bersama-sama dengan benda-benda langit lainnya.
Keseluruhan alam semesta yang dipenuhi oleh lintasan dan garis edar seperti ini, dinyatakan dalam Al Qur'an sebagai berikut:
"Demi langit yang mempunyai jalan-jalan." (Al Qur'an, 51:7)
Terdapat sekitar 200 milyar galaksi di alam semesta yang masing-masing terdiri dari hampir 200 bintang. Sebagian besar bintang-bintang ini mempunyai planet, dan sebagian besar planet-planet ini mempunyai bulan. Semua benda langit tersebut bergerak dalam garis peredaran yang diperhitungkan dengan sangat teliti. Selama jutaan tahun, masing-masing seolah "berenang" sepanjang garis edarnya dalam keserasian dan keteraturan yang sempurna bersama dengan yang lain. Selain itu, sejumlah komet juga bergerak bersama sepanjang garis edar yang ditetapkan baginya.
Semua benda langit termasuk planet, satelit yang mengiringi planet, bintang, dan bahkan galaksi, memiliki orbit atau garis edar mereka masing-masing. Semua orbit ini telah ditetapkan berdasarkan perhitungan yang sangat teliti dengan cermat. Yang membangun dan memelihara tatanan sempurna ini adalah Allah, Pencipta seluruh sekalian alam.
Garis edar di alam semesta tidak hanya dimiliki oleh benda-benda angkasa. Galaksi-galaksi pun berjalan pada kecepatan luar biasa dalam suatu garis peredaran yang terhitung dan terencana. Selama pergerakan ini, tak satupun dari benda-benda angkasa ini memotong lintasan yang lain, atau bertabrakan dengan lainnya. Bahkan, telah teramati bahwa sejumlah galaksi berpapasan satu sama lain tanpa satu pun dari bagian-bagiannya saling bersentuhan.
Dapat dipastikan bahwa pada saat Al Qur'an diturunkan, manusia tidak memiliki teleskop masa kini ataupun teknologi canggih untuk mengamati ruang angkasa berjarak jutaan kilometer, tidak pula pengetahuan fisika ataupun astronomi modern. Karenanya, saat itu tidaklah mungkin untuk mengatakan secara ilmiah bahwa ruang angkasa "dipenuhi lintasan dan garis edar" sebagaimana dinyatakan dalam ayat tersebut. Akan tetapi, hal ini dinyatakan secara terbuka kepada kita dalam Al Qur'an yang diturunkan pada saat itu: karena Al Qur'an adalah firman Allah.

copy-paste dari :

http://www.keajaibanalquran.com/astronomy_orbits.html
 
copy-paste ulang dari :
http://muhammadiyahkedunggalar.blogspot.com/2011/08/al-quran-dan-astronomi.html