Rabu, 10 Agustus 2011

Oleh mantan kiyai NU Mahrus ali
Takbir salat Id





Ada ajaran tradisional salat Id sbb:
Bertakbir tujuh kali untuk rakaat pertama dan rakaat kedua bertakbir lima kali . Seluruhnya dengan mengangkat kedua tangan lalu bersedekap. Tiap selesai takbir , tangan disedekapkan lalu membaca:
سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ
Lantas membaca fatihah dan surat lalu rukuk , sujud sebagaimana biasa. Takbir tujuh kali itu hanya berlandaskan hadis lemah sbb:

23841 حَدَّثَنَا أَبُو سَعِيدٍ مَوْلَى بَنِي هَاشِمٍ حَدَّثَنَا ابْنُ لَهِيعَةَ عَنْ عُقَيْلٍ عَنِ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ عُرْوَةَ عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّىالله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يُكَبِّرُ فِي الْعِيدَيْنِ سَبْعًا وَخَمْسًا قَبْلَ الْقِرَاءَةِ *
Aisyah berkata : Rasulullah saw bertakbir dalam salat dua Id tujuh kali dan lima kali sebelum membaca Fatihah . Ahmad 23841 ,lemah karena perawi bernama Ibnu Lahi`ah yang hafalannya kabur karena tulisan – tulisannya terbakar .Ia juga di riwayatkan oleh Ibnu Majah no 1379 tapi lemah karena perawi bernama Muhammad bin Kholid yang sering keliru dan Katsir bin Abdillah bin Amar yang lemah . Ibnu Majah meriwayatkan lagi dalam nomer 1280 tapi lemah karena perawi bernama Ibnu lahi`ah yang sering kabur hafalannya setelah tulisan – tulisannya terbakar. Ia juga di riwayatkan oleh Tirmidzi 536, tapi lemah karena perawi bernama Katsir bin Abdillah yang lemah , bahkan ada yang mengatakan bohong .
Dalam kitab Syarah ma`anil aatsar di jelaskan, hadis tersebut diriwayatkan oleh Abdullah bin Abd Rahman yang tidak bisa di buat pegangan. Sedang hadis Ibnu lahi`ah jelas kacau matannya . tentang hadis Ibnu Umar dari Abdullah bin Amir adalah lemah
 
Ibnul Qatthan berkata: Hadis lemah tsb di riwayatkan olehTirmidzi, sedang hadis Ibnu Majah lemah karena perawi bernama Abd rahman bin Sa`ad dan ayahnya juga tidak di kenal. Sedang hadis Daroquthni sebagaimana di katakan oleh Zaila`I lemah karena perawi bernama Abdullah bin Muhammad yang menurut Ibnu Ma`in dan Dzahabi adalah lemah.
Imam Ahmad berkata : Tiada hadis yang sahih tentang takbir salat Id. Karena itu , para ulama` berbeda pendapat tentang jumlah takbir id menjadi sepuluh macam
 
Perawi Tirmidzi bernama Katsir bin Abdillah menurut Abu dawud dan Imam Syafi`I adalah pembohong . Ibnu Hibban berkata : “ Dia juga meriwayatkan hadis palsu “
Imam Bukhori , Muslim , Imam Ahmad dan nasai tidak meriwayatkan hadis tsb, juga tidak kenal kepadanya.
قَالَ ابْنُ اْلقَطَّانِ قَالَ أَحْمَدُ بْنُ حَنْبَل ليَْسَ فِي تَكْبِيْرِ اْلعِيْدَيْنِ عَنِ النَّبِي حَدِيْثٌ صَحِيْحٌ
Ibnul Qatthan berkata : Imam Ahmad berkata: tetang takbir dua id tiad a hadis sahihnya.
Saya katakan : Seluruh jalurnya lemah
Saya katakan : Karena rujukan dari hadis sahihnya tidak ditemukan.

وَقَالَ عَطَاءٌ وَالشَّافِعِي وَأَحْمَدُ يُسْتَحَبُّ بَيْنَ كُلِّ تَكْبِيْرَتَيْنِ ذِكْرُ الله تعالى
Atho` , Syafii dan Imam Ahmad berkata: Di sunatkan antara dua takbir membaca dzikir kepada Allah.
Saya katakan : Apakah bacaan dzikir tsb dan harus ada keterangan bahwa Rasulullah SAW membacanya. Ternyata mereka tidak membawakan dalil. Jadi tiada hadis yang menjelaskan bahwa Rasulullah SAW saat itu membaca dzikir. Boleh jadi karena takbir tujuh kali itu tiada tuntunannya dari hadis sahih.

Dua rakaat salat Id sebagaimana dua rakaat salat sunah dengan menggunakan sekali takbir. Saya menjumpai banyak hadis tentang salat Id yang muttafaq alaih atau yang sahih dan tidak ada keterangan takbir tujuh kali untuk rakaat pertama dan takbir lima kali untuk rakaat kedua.
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ شَهِدْتُ الْعِيدَ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ فَكُلُّهُمْ كَانُوا يُصَلُّونَ قَبْلَ الْخُطْبَةِ
Dari Ibnu Abbas ra berkata: Aku mendatangi salat id bersama Rasulullah SAW , Abu bakar , Umar , Usman . Seluruhnya melakukan salat Id sebelum hutbah.
وَقَالَ عِكْرِمَةُ أَهْلُ السَّوَادِ يَجْتَمِعُونَ فِي الْعِيدِ يُصَلُّونَ رَكْعَتَيْنِ كَمَا يَصْنَعُ الْإِمَامُ
Ikrimah berkata: Kebanyakan orang berkumpul waktu Id untuk melakukan salat dua rakaat sebagaimana dilakukan oleh Imam.
وَقَالَ عَطَاءٌ إِذَا فَاتَهُ الْعِيدُ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ
Imam Atho` berkata: Bila telah ketinggalan salat Id , maka salat dua rakaat
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ خَرَجَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ عِيدٍ فَصَلَّى رَكْعَتَيْنِ لَمْ يُصَلِّ قَبْلُ وَلَا بَعْدُ
Dari Ibnu Abbas ra berkata: Pada hari Id , Rasulullah SAW keluar lalu melakukan salat dua rakaat. Sebelum dan sesudahnya beliau tidak melakukan salat apapun .

Jundub berkata:
شَهِدْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَّى يَوْمَ عِيدٍ ثُمَّ خَطَبَ
Saya menyaksikan Nabi SAW melakukan salat pada hari Id , lalu berhutbah
Hadis Ibnu Abbas dan Jundub itu tidak ada keterangan takbir tujuh kali atau lima kali. Dan hadis – hadis tsb sahih sekali , melebihi hadis takbir tujuh kali dalam salat Id.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar